Persoalan rendahnya kualitas lulusan, kualitas pendidik, terbatasnya biaya, kurangnya prasarana dan lemahnya manajemen sekolah membuat PWM menggelar pelatihan tersebut. Di sisi lain ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang cepat dan masyarakat juga berubah dengan cepat.
”Hal ini sangat berpengaruh terhadap pengelolaan sekolah Muhammadiyah,” kata Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jateng, Dr Gatot Bambang Hastowo.
Bambang menambahkan, kompetensi yang harus dimiliki untuk menjadi pemimpin efektif yakni mampu mengartikulasikan gambaran masa depan yang memberikan inspirasi bagi para pengikutnya. Visi tersebut juga harus menarik dan berkelanjutan.
Hadir sebagai nara sumber dalam pelatihan tersebut Prof Imam Robandi, MEng (Institut Teknologi Surabaya), Prof Masrukhi (Unnes), Dr Agus Siswanto (IKIP PGRI), Sudibyo, MPd (Dinas Pendidikan Provinsi Jateng), Dr Munif Chotib (Motivator dari Surabaya) dan Prof Djamaludin Darwis.
Jalin Kerja Sama
Para narasumber sepakat bahwa upaya pembinaan sekolah yang terencana
dan terpadu, sehingga dapat memenuhi tuntutan masyarakat serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah harus
diimplementasikan dalam peningkatan pendidikan Muhammadiyah di Jawa
tengah.Guna meningkatkan mutu pendidikan Muhammadiyah Jawa Tengah telah menjalin kerja sama dengan PT Telkom. Penandatanganan kerjasama dilakukan Ketua PWM Jateng, KH Musman Tholib dan GM Divisi Business Service Regional IV Jateng dan DIY PT Telkom, Aris Dwi Tjahjanto.
Kerja sama ini juga meliputi peningkatan kerjasama dalam pemanfaat teknologi informasi dan komunikasi untuk layanan pendidikan mulai tingkat SD/MI hingga SMA/MA.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking